Senin, 09 Februari 2015

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia



PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


1.     Faktor penyebab terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda antara lain :
a.     Sekutu dan NICA melakukan provokasi dan terror terhadap bangsa Indonesia
b.     Timbulnya semangat antikolonialisme di kalangan rakyat Indonesia
c.     Belanda melancarkan agresi terhadap territorial Republik Indonesia

A.     Kedatangan Sekutu dan NICA di Indonesia

Sekutu menugaskan pasukannya dengan nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang mendarat di Indonsia pada tanggal 29 September 1945 di bawah pimpinan Letjend. Sir Philip Christison. Adapun tugas dari AFNEI ini adalah:

          Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang
          Membebaskan tawanan perang Sekutu
          Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
          Memulihkan keamanan dan ketertiban
          Mengadili penjahat perang

Kedatangan Sekutu awalnya diterima dengan baik oleh Indonesia, setelah diketahui Sekutu membonceng NICA, sikap bangsa Indonesia menjadi penuh curiga akhirnya Indonesia dengan Sekutu bermusuhan.
Faktor yang menyebabkan permusuhan antara Indonesia dengan Sekutu dan NICA antara lain:

          NICA mempersenjatai KNIL
          NICA dan KNIL melakukan provokasi terhadap para pemimpin nasional

B.     Awal Aksi kekarasan dan Semangat antikolonialisme

Aksi kekerasan dan antikolonialisme ini diakibatkan oleh:

          Adanya perasaan dendam karena pengalaman pahit masa lampau
          Kedatangan Sekutu yang membonceng NICA
Beberapa bentuk aksi kekerasan dan antikolonialisme antara lain:

1)     Peristiwa Bendera di Surabaya

Kronologi peristiwa Bendera di Surabaya:
          Pengibaran bendera Belanda di hotel Yamato tanggal 19 September 1945
          Rakyat Indonesia merobek kain warna biru hingga menyisakan kain berwarna merah putih

2)     Peristiwa Merah Putih di Minahasa, Manado, dan Biak

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh:
Adanya pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di kota Minahasa, Manado, dan Biak

3)     Pertempuran Lima Hari di Semarang
Kronologi pertempuran Lima hari di Semarang adalah:
          Adanya pembangkanagan dari tawanan bekas tentara Jepang untuk bekerja di pabrik gula dan menolak untuk dipindahkan
          Terjadi kontak senjata dari tanggal 15-20 Oktober 1945 yang mengakibatkqan gugurnya seorang putera Indonesia yaitu dr. Karyadi

4)     Pertempuran Medan Area
Kronologi Pertempuran Medan Area:

          Teuku Moh. Hasan (Gubernur sumatera) membawa berita proklamasi dari Jakarta
          Para pemuda di Medan bergabung dalam ‘Barisan Pdemuda” dibawah pimpinan ahmad Tahir
          Tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu bersama NICA tiba di Medan  dan mencoba menduduki Medan
          Tanggal 15 Oktober 1945 Sekutu melarang rakyat Medan memiliki dan membawa senjata
          Tanggal 10 Desember 1945 Sekutu menyerang Medan secara besar-besaran

5)     Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Kronologi Pertempuran 10 Nopember :

          Adanya tindakan provokasi tentara Inggris di bawah pimpinan  A.W.S. Mallaby
          Muncul kesepakatan antara Mallaby dengan Gubernur R.M.T.A Suryo
          Inggris mengingkari janji
          Gencatan senjata gagal
          Tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran di gedung Bank Internasional yang mengakibatkan terbunuhnya A.W.S. Mallaby
          Tanggal 9 Nopember 1945 Mayjen R.C. Mansergh mengeluarkan ultimatum minta pertanggungjawaban rakyat Jatim
          Tanggal 10 Nopember 1945 Sekutu menggempur Surabya
          Pertempuran disiarkan lewat radio oleh Bung tomo dan disebarluaskan ke seluruh dunia oleh Ketut Tantry

6)     Palagan Ambarawa (Jawa Tengah)
Peristiwa ini terjadi antara tanggal 20 Nopember s.d 15 Desember 1945 yang dilatarbelakangi oleh:
Sekutu menimpang dari tugas semula yang akan melucuti dan memulangkan bekas pasukan Jepang ke Negara asalnya

7)     Bandung Lautan Api
Kronologi peristiwa Bandung Lautan Api:
          Tanggal 17 Oktober 1945, Sekutu memasuki Kota Bandung
          Tanggal 21 Nopember, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan
         Tanggal 27 Nopember 1945, Sekutu dan Pemerintah RI mengadakan  perundingan
         Tanggal 22 Maret 1946, Sekutu mengingkari perundingan
         Tanggal 23 Maret Sekutu mengeluarkan ultimatum II agar seluruh Bandung dikosongkan

Dengan adanya ultimatum ini, pemerintah Republik Indonesia di Jakarta menginstruksikan agar TRI mengosongkan kota Bandung, akan tetapi dari markas TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar kota Bandung tidak dikosongkan.
          Tanggal 24 Maret Bandung Selatan dibumihanguskan

8)     Pertempuran Puputan Margarana di Bali
Kronologi Pertempuran ini adalah sebagai berikut:

         Tanggal 23 Maret 1946, Belanda mendarat
         Tanggal 10 Nopember 1945, terjadi perundingan Linggajati yang salah satu isinya tidak mengakui Bali sebagai daerah RI
         Tanggal 18 Nopember 1946, Bali di bawah pimpinan I Gusti Ngurahrai menyerang Belanda
         Tanggal 29 Nopember 1946 terjadi pertempuran di Margarana, I Gusti Ngurahrai tewas

9)     Pertempuran di Palembang
Kronologi pertempuran ini adalah sebagai berikut:

          Tanggal 12 Oktober 1945, NICA dan Sekutu mendarat di Palembang
          Sikap NICA disambut perang terbuka oleh rakyat Palembang
          Tanggal 1 Januari 1947, Belanda mengajak berunding, kemudian melancarkan serangan besar-besaran
          Seluruh rakyat Palembang bangkit menyerang

10)    Serangan Umum 1 Maret 1949
Kronologi peristiwa ini adalah sebagai berikut:
          Tanggal 19 Desember 1948 Belanda menduduki Yogyakarta
          Belanda membujuk Hamengkubuwono untuk menjadi pimpinan Negara Jawa
          Jenderal soedirman keluar dari Yogyakarta dan memimpin Perang Gerilya
          Tanggal 1 Maret 1949 Soeharto memimpin serangan dan berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam



C.     Agresi Militer Belanda

1)     Agresi Militer Belanda I (21 Juli – 4 Agustus 1947)
Agresi Militer I sering disebut juga sebagai “Operasi Produk” karena serangan ditujukan pada sasaran yang sifatnya ekonomis. Agresi ini dipimpin oleh mantan perwira KNIL yaitu Jendral Simon M. Spoor. Dalam agresi pertama ini Belanda tidak menemui kesulitan karena:

          Belanda memiliki senjata lengkap
          Pasukan Republik menjadi terpencar-pencar
          Pasukan Republik kurang koordinasi
          Pasukan Republik belum sepenuhnya dapat bekerja sama

2)     Agresi Militer Belanda II (19 Desember – 28 Januari 1949)
Dalam agresi ini Belanda berhasil menawan Presiden Soekarno dan Wakilnya Moh. Hatta. Meskipun demikian sebelum para pemimpin ditawan, Presiden soekarno sempat melakukan sidang cabinet secara singkat yang isinya :
          Pemerintah RI memberikan mandat kepada Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat di Bukittinggi
          Presiden dan wakil presiden tetap tinggal di dalam kota
          Pimpinan TNI menyingkir ke luar kota untuk melaksanakan perang gerilya

2.     Aktivitas Diplomasi Indonesia di dunia Internasional untuk Mempertahankan Kemerdekaan

A.   Diplomasi Indonesia Menghadapi Sekutu dan NICA

1)     Perjanjian Linggajati
a)     Waktu pelaksanaan : 10 – 15 Nopember 1946
b)     Tempat Pelaksanaan: Linggajati, dekat Cirebon
c)     Isi Perjanjian:

     Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura
     Dibentuknya RIS
     RIS dan Belanda akan membentuk uni Indonesia –Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya

d)     Waktu penandatanganan hasil perjanjian: 25 Maret 1947
e)     Delegasi yang mewakili: Sutan Syahrir (Indonesia), Lord Killern (Inggris), Schermerhorn (Belanda)
f)      Akibat Perundingan Linggajati:
      Jatuhnya cabinet Syahrir
      Presiden Soekarno menugaskan Amir Syarifudin membentuk cabinet baru

2)     Perjanjian Renville
Perjanjian ini terselenggara atas jasa Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari:
Indonesia memilih Australia, Belanda memilih Belgia, Australia Belgia memilih Amerika Serikat

a)     Waktu pelaksanaan : 8 Desember 1947
b)     Tempat Pelaksanaan: Kapal Renville milik Amerika Serikat
c)     Isi Perjanjian:
          Disetujuinya gencatan senjata
          Disetujuinya garis demarkasi yang memisahkan antara wilayah RI   dengan daerah pendudukan Belanda
          TNI harus ditarik mundur dari daerah kantongnya
d)     Waktu penandatanganan hasil perjanjian: 17 Januari 1948
e)     Delegasi yang mewakili : Mr. Amir Syarifudin (Indonesia), R. Abdulkadir Wijoyoatmojo (Belanda), Richard Kirby (Australia), Paul Van Zeeland (Belgia), Dr. Frank Graham (Amerika Serikat)
f)      Akibat Perjanjian Renville:
        Wilayah Indonesia semakin sempit
         Adanya blockade ekonomi Belanda terhadap Indonesia
         Jatuhnya cabinet Amir Syarifudin


3)     Perundingan Roem Royen
Perundingan ini terselenggara atas pendekatan yang dilakukan oleh PBB melalui komisinya yang disebut UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) sebagai penggantinya KTN
a)     Waktu pelaksanaan :  17 April 1949
b)     Tempat Pelaksanaan: Jakarta
c)     Isi Perjanjian:
Pernyataan delegasi Indonesia:
         Penghentian perang gerilya
         Bekerja sama untuk mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan
          Ikut serta dalam KMB di Den Haag
Pernyataan delegasi Belanda:
          Menyetujui kembalinya pemerintahan RI
          Penghentian gerakan militer dan membebaskan tahanan politik
          Tidak akan mendirikan atau mengakui Negara yang ada di daerah yang dikuasai RI dan tidak memperluas daerah yang merugikan RI
          Menyetujui adanya Republik Indonesia
          Bersungguh-sungguh melaksanakan KMB
d)     Waktu penandatanganan hasil perjanjian: 7 Mei 1949
e)     Delegasi yang mewakili : Merle Cohran (Amerika Serikat), Mr. Moh. Roem (Indonesia), Dr. Van Royen (Belanda)

4)     Konferensi Inter Indonesia

a)     Waktu dan tempat pelaksanaan : 19 – 22 Juli 1949 di Yogyakarta, 31 Juli – 2 Agustus 1949 di Jakarta
b)     Isi Perjanjian:
          Negara ciptaan Belanda bergabung dalam BFO mendukung tuntutan RI
          RI dan BFO membentuk komite persiapan nasional
          Negara Indonesia Serikat (NIS) diganti dengan RIS
         Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah angkatan perang nasional yang berintikan TNI
c)     Delegasi yang mewakili : Para pemimpin RI dan BFO
d)     Akibat Perjanjian Renville:
5)     Konferensi Meja Bundar (KMB)
a)     Waktu pelaksanaan : 23 Agustus – 2 Nopember 1949
b)     Tempat Pelaksanaan: Den Haag (Belanda)
c)     Isi Perjanjian:
          Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syaratPenyerahan kedaulatan paling lambat tanggal 30 Desember 1949
          RIS terdiri atas RI dan 15 negara federal
          RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia – Belanda
          Menarik pasukan Belanda dan membubarkan KNIL
          Menyelesaikan masalah Irian Barat
          Menarik kembali kapal-kapal Belanda dari Indonesia
d)     Delegasi yang mewakili :
          Dr. Willem Dress (Perdana Menteri Belanda) selaku pemimpin KMB
          Delegasi Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo, Dr. J. Leimena, Ali Sostro Amidjojo, A.K. Pringgodigdo, Kolonel T.B. Simatupang dan Soemadi
          Delegasi BFO : Sultan Hamid II dari Pontianak
          Delegasi Belanda : Van Marseveen
          Delegasi UNCI diwakili oleh Chritchey
b.     Diplomasi Indonesia Menarik Dukungan Internasional
Perjuangan menarik dukungan internasional ditempuh dalam dua bentuk, yaitu:
          Perjuangan para pemimpin dalam sidang-sidang PBB
          Perjuangan menarik dukungan Negara-negara lain agar turut memperjuangkan Indonesia dalam sidang-sidang PBB
Bukti kedua hal tersebut di atas adalah:
          PBB mengirimkan KTN pada peristiwa Agresi Militer Belanda I
          PBB mengirimkan UNCI pada peristiwa Agresi Militer Belanda II
1)     Komisi Tiga Negara (KTN)
KTN dibentuk tanggal 25 Agustus 1947, dan mulai melaksanakan tugasnya di Indonesia tanggal 27 Oktober 1947.
Anggota KTN terdiri dari Richard Kirby (Australia), Paul Van Zeeland (Belgia), Dr. Frank Graham (Amerika Serikat)

2)     UNCI
UNCI dibentuk tanggal 28 Januari 1949

3.     Pengaruh Konflik Indonesia Belanda Terhadap Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pengaruh konflik indonesia belanda terhadap keberadaan negara kesatuan republik Indonesia antara lain:
          Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA Sumatera, Jawa, dan Madura
          Lahirnya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)
          Lahirnya Negara bentukan Belanda dan Negara  Indonesia Serikat (NIS)
A.     Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA
Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura
B.     Lahirnya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)
Dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden dan wakil presiden ditawan Belanda. Sebelum aksi penangkapan, Presiden Soekarno sempat memimpin sidang singkat yang salah satu isinya pembentukan Pemerintah Darurat Republic Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di bukittinggi . Untuk menghindari kegagalan PDRI maka H. Agus Salim mengirimkan mandatnya kepada Mr. A.A. Maramis, L.N. Palar, dan Dr. soedarsono untuk membentuk pemerintahan pengasingan di New Delhi, India.
C.      Lahirnya Negara bentukan Belanda (Negara Boneka) dan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Negara boneka bentukan Belanda dibentuk setelah konferensi di Malino, Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh wakil-wakil daerah yang dikuasai Belanda
1)     Tokoh Pemarakarsa : Dr. H.J. Van Mook
2)     Waktu pendirian : 15 Juli 1946
3)     Tujuan pembentukan: untuk mengepung dan memperlemah keberadaan RI
4)     Negara Boneka bentukan belanda terdiri dari:
          Negara Indonesia Timur (NIT),
          Negara Madura,
          Negara Pasundan,
          Negara Sumatera Timur (NST),
          Negara Sumatera Selatan,
          Negara Jawa Timur
          Daerah otonom (daerah istimewa) : Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, Bangka, Belitung, Riau Kepulauan, dan Jawa Tengah
Negara boneka tersebut digabung dengan RI dengan nama Negara Indonesia Serikat. Sebelum terbentuknya NIS, Belanda menciptakan pemerintah federal yang didukung oleh badan perwusyawaratan yang disebut Bijenkoomst voor Federal Overleg (BFO).
BFO adalah badan permusyawarahan federal bagi Negara-negara boneka bentukan Belanda. BFO dibentuk di Bandung tanggal 27 Mei 1948
4.     Faktor-faktor yang Memaksa Belanda Keluar dari Indonesia
Faktor-faktor tersebut yaitu:
          Belanda mendapat tekanan politis dan keuangan dari Amerika Serikat
          Angkatan perang Belanda menunju ambang kekalahan
          Mundurnya dua tokoh penting Belanda, yaitu Mr. A.M.J.A. Sassen dan Dr. Bell
          Negara-negara boneka bentukan Belanda berubah haluan
          Penandatangan kedaulatan RIS pada 27 Desember 1949

Tidak ada komentar:

Posting Komentar